Paluta | 88News.id: Hoirul Umam Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Padang Lawas Utara (Paluta) merasa geram dan mengutuk keras atas pemberitaan yang ditayangkan oleh salah satu media nasional yaitu Trans7 yang
menayangkan konten melecehkan nilai, martabat ulama, kiyai dan para pengajar ustad dan ustadzah pesantren baru baru ini di program Expoce Uncensored.
Hoirul Umam menyatakan hal tersebut kepada media .Rabu (15/10/2025) bahwa pihak menejemen sengaja melakukan hal tersebut untuk menaikkan reting ataupun nilai jual program tersebut
"Itu bukan sekedar kesalahan teknis itu adalah cermin dari krisis tanggung jawab moral dalam industri penyiaran",.ujarnya.
Umam melanjutkan pesantren merupakan ruang sakral yang melahirkan para pemimpin dan penjaga moral bangsa, selain demikian pesantren telah menorehkan catatan sejarah dalam kemerdekaan Indonesia.
Hal tersebut tidak sepatutnya pesantren dijadikan sebagai bahan tertawaan, olok-olokan hanya untuk menaikkan Rating pemberitaan. Ini bukan hanya pelecehan, tapi bentuk dekadensi intelektual media arus utama.
"Kami PC PMII Paluta mengecam dan mengutuk keras dan menuntut Trans7 bukan hanya sekedar meminta maaf tetapi harus sadar dan melakukan pertaubatan publik",.ucapnya.
Umam menyerukan untuk memboikot media Tras7 dan itu bukan hanya sekedar ancaman melainkan konsekuensi mengingat pesantren bukan bahan olok-olokan untuk dijadikan bahan menaikan ranting dan memperoleh eksitensi dalam pemberitaan
"Kiyai dan guru-guru serta santri pesantren bukan bahan komedian dan tempat hiburan yang tidak bermoral untuk digunjing dan dijatuhkan marwahnya",.
Pesantren adalah tempat mencetak generasi unggul yang melahirkan generasi yang Qur'ani untuk Bangsa ini, adab serta sopan santun yang ditanamkan bukan digolongkan untuk perbudakan namun pesantren mengajarkan Akhlakul Kharimah dalam memuliakan gurunya, dan menghormati para kiyainya,
(Umar Rambe)