Foto : Ketua KPU Kota Tebingtinggi H. Emil Sopian dan Ibnu Al-Kautsar saat foto bersama di akhir Acara
Tebing Tinggi | 88News.id: PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) cabang Tebingtinggi menjalin komitmen dengan KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Tebingtinggi, peran mahasiswa mengawal proses demokrasi, menjadi mitra Kritis, mewujudkan demokrasi yang jujur, adil dan berintegritas. Ini di sampaikan Ibnu Al-Kautsar Harahap selaku Ketua Cabang PMII Kota Tebing Tinggi saat Audensi di Aula KPU jl. Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Kamis (03/07/2025).
Audensi ini bertujuan untuk membuka ruang dialog konstruktif antara PMII dengan KPU Tebingtinggi terkait pelaksanaan pemilu, khususnya dalam konteks peningkatan partisipasi pemilih muda, edukasi politik di kalangan muda serta pencegahan pelanggaran pemilu sejak dini
Ibnu Al-Kautsar menyampaikan kolaborasi antara KPU dan mahasiswa itu penting baik dalam bentuk pendidikan politik, seminar serta relawan demokrasi.
"Kami mendorong KPU agar lebih intensif melakukan sosialisasi ke lingkungan kampus dan pesantren agar mahasiswa dan pemilih pemula tidak hanya menjadi sasaran politik, melainkan subjek aktif dalam demokrasi" kata Ibnu
PMII juga siap menjadi relawan KPU dalam dalam mengawasi dan melaporkan potensi pelanggaran serta penyebaran Hoaks dalam masa pemilu.
Ibnu berharap pentingnya Tranparansi dan akuntabilitas KPU Kota Tebingtinggi
Baik dalam penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara) sampai DPT (Daftar Pemilih Tetap, Logistik pemilu hingga Rekapitulasi.
H. Emil Sopian selaku Ketua KPU Kota Tebingtinggi menyambut baik kedatangan mahasiswa PMII dan mengapresiasi sikap kritis PMII kota Tebingtinggi, KPU juga menyatakan kesiapan menjalin kerjasama kepada organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan sebagai bagian dari upaya menciptakan pemilu yang berkualitas
"Audensi ini menjadi langkah awal dalam membangun sinergi yang lebih kuat antara KPU dan PMII Tebingtinggi, demi menciptakan demokrasi yang sehat, cerdas dan bermartabat, kami percaya mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dan menjaga moral bangsa dalam setiap proses demokratisasi yang berlangsung di Indonesia" tutup Emil.
(Dwan Manu)
