Optimalisasi Pelayanan Obat BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Bersama Mitra JKN -->

Sponsor

Optimalisasi Pelayanan Obat BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Bersama Mitra JKN

Cornelius Hondo
Rabu
Optimalisasi Pelayanan Obat BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Bersama Mitra JKN

Foto: Kacab BPJS Kesehatan Kabanjahe berfoto bersama Mitra kerjanya.



Kabanjahe | 88News.id: Sebagai salah satu upaya optimalisasi pemberian layanan obat kepada peserta JKN, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kabanjahe menggelar pertemuan bersama mitra JKN terkait, pada Selasa (30/04) lalu 


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung dalam Siaran Pers, Rabu (8/5) kepada Awak media, mengatakan jika tahun lalu pertemuan difokuskan bagi Person In Charge (PIC) pengelola obat Program Rujuk Balik (PRB), maka di tahun 2024 BPJS Kesehatan ingin pertemuan ini diintegrasikan juga dengan seluruh bagian yang terlibat dalam pelayanan obat ini khususnya bagi rumah sakit dan apotek PRB.


“Kita sudah mengetahui bahwa dalam Program JKN terdapat pelayanan obat kronis dan PRB. Pelayanan obat kronis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis yang belum stabil di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Sedangkan PRB merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang yang dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atas rekomendasi atau rujukan balik dari dokter spesialis yang merawat,” jelas Nora.


Menurut Nora, kedua pelayanan tersebut saling memiliki keterkaitan sehingga perlu kolaborasi antara FKTP dengan FKRTL demi terciptanya pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN. Artinya, setiap risiko kendala yang nantinya akan muncul dapat didiskusikan bersama.


“Harapan kami seluruh FKTP dan FKRTL pada saat memberikan pelayanan obat dapat memverifikasi egibilitas identitas kepesertaan JKN, resep obat yang diberikan, buku PRB serta hasil pemeriksaan penunjang. Demikian juga dengan apotek atau instalasi farmasi perlu memperhatikan kesesuaian resep obat dengan restriksi dan peresepan maksimal dalam Formularium Nasional (Fornas) serta menyiapkan dan memberikan informasi obat sesuai standar pelayanan kefarmasian,” tutur Nora.


Lebih lanjut, Nora mengatakan bahwa dalam melaksanakan amanah mulia penyelenggaraan Program JKN, seluruh pihak dapat menjunjung tinggi integritas dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak.


Nora berharap hubungan kerja sama antara BPJS Kesehatan, FKTP, FKRTL serta apotek dapat berjalan baik dalam pelaksanaan pelayanan obat ini. Khususnya apotek agar konsisten berkomitmen dalam membantu penyediaan obat PRB serta FKRTL dalam penyediaan obat kronis. Pihaknya mengaku siap untuk membantu apabila dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang dihadapi.


“Tindak lanjut dari pertemuan ini sebaiknya FKTP mengedukasi peserta PRB untuk rutin berobat. Sedangkan bagi peserta dengan diagnosa kronis dirumah sakit dapat diberikan obat kronis untuk kebutuhan satu bulan sehingga peserta tidak perlu berulang kali berkunjung ke rumah sakit,” kata Nora.


Tim Manajemen Rumah Sakit Umum Amanda Berastagi, Erna Irawati Hutasoit mengatakan pertemuan yang dilaksanakan tersebut sangat bermanfaat. Pihaknya mengaku bahwa memang perlu adanya komunikasi apabila ada hal yang perlu koordinasikan, misalnya obat tidak sesuai dengan Formularium Nasional (fornas), baik dari segi dosis maupun jumlah obat.


“Permasalahan yang selama ini terjadi banyak peserta yang tidak menerima jika kami berikan obat dengan kemasan yang berbeda meski kandungan dari obat tersebut sama. Terkait hal ini tim kami akan berusaha untuk mengedukasi peserta sehingga kedepan tidak terjadi lagi permasalahan seperti ini,” ujar Erna.


Pada kesempatan yang sama Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karo, Adelia mengatakan dirinya siap untuk berkoordinasi dengan dokter spesialis yang menangani peserta jika ada perubahan atau penambahan resep obat berdasarkan hasil evaluasi pengobatan yang diberikan.



Calvin/88News



Baca Juga

Berita Terbaru