Masyarakat Jangan Didoktrin Negatif, Ekaliptus dan Tanaman Holtikultura Tumbuh Berdampingan -->

Sponsor

Masyarakat Jangan Didoktrin Negatif, Ekaliptus dan Tanaman Holtikultura Tumbuh Berdampingan

Admin
Rabu
Foto : Ketua DPD Forum Bangso Batak lndonesia 


Medan | 88News.id : Dari sisi pertanian pohon jenis ekaliptus dan holtikultura dapat tumbuh berkembang secara berdampingan serta tidak  menimbulkan pencemaran sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. 


"Dua hari saya melakukan kunjungan langsung ke lokasi pabrik Toba Pula Lestari (TPL) di Desa Sosor ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tiba Sumut, dan melihat secara langsung efek dari pendampingan itu, " ungkap Vera Debataraja kepada wartawan di Kantor Pemprovsu Jalan Diponegoro Medan, Selasa (18/7/2023). 


Ketua DPD Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Provinsi Sumatera Utara itu berbicara menjawab pertanyaan wartawan terkait informasi limbah pertanian dari tanaman ekaliptus karena tingginya penyerapan air sehingga mengganggu  tanaman jenis holtikultura dan isu berkembang lainnya di masyarakat. 


Di sini, jelas Vera, menjelaskan, FBBI, sebagai duta kebenaran, menjelaskan sesuai fakta yang benar sehingga tidak akan mempengaruhi masyarakat khususnya generasi muda Bangso Batak dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya. 


Adanya pendampingan  ekaliptus  dan holtikultura di sekitar lokasi, tidak menimbulkan masalah bahkan seperti jenis tanaman holtikultura seperti terong, kol, bawang, penangkaran ikan mas dan lainnya tumbuh berkembang. 


Demikian juga, keberadaan pohon ekaliptus juga tidak mencemari air Danau Toba. Bagaimana Danau Toba bisa dicemari, karena lokasi Danau Toba lebih tinggi hampir 2 meter dengan TPL baru ke sungai Asahan. Air ini mengalir dari atas ke bawah.bagaimana ada efek limbah dari TPL ke Danau Toba. 


Disebutkannya, perusahaan TPL dulu yang bernama Indorayon, penghasil kertas tetapi saat ini memproduksi rayon sebagai bahan baku kain yang bahan pembakarannya menggunakan solar tetapi kulit pohon yang pembibitannya melalui cabangnya. 


Menyinggung informasi yang menyebutkan adanya perampasan lahan masyarakat, Vera menyebutkan tidak benar. Buktinya, TPL itu, tidak memiliki tanah. Masyarakat itu menyewa tanah dan kalau masyarakat ingin menyewa tanah bisa menghubungi pemilik tanah di seputaran lokasi tersebut. 


"TPL tidak punya tanah sejengkal pun dan di sini tidak ada perampasan tanah. Janganlah orang batak di sini terus berkonflik dan akhirilah segera. Jangan lagi terjadi konflik yang berpotensi menimbulkan kebencian bagi generasi muda, " Imbuh Vera. 


Untuk itu, dia mengimbau Bangso Batak yang berada di kawasan Danau Toba jangan mau didoktrin dengan hal-hal yang negative kalau ingin pembenaran dapat langsung ke sana karena memang tidak ada pencemaran. 


"Kepada TPL,  Vera mengharapkan terus lah menjadi mitra bagi petani, UMKM, siswa sekolah dan lebih meningkatkan CSR nya kepada masyarakat khususnya yang berada di seputaran kawasan Danau Toba. Demikian juga tolong bina pelatihan peternakan agar lebih berkembang serta intensifkan penyuluhan. 


"Sedangkan adanya isi negatif yang beredar di masyarakat, jangan dibiarkan dan teruslah berbuat baik l untuk masyarakat. Kami dari FBBI siap menjadi pendamping sebagai Mitra masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada bidang pertanian dan sektor lainnya. 


"Sedangkan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat yang sering menimbulkan isu yang tidak sedap, kami juga bersedia duduk bersama untuk mencari kebenaran. Tetapi, jika tidak berkenan silahkan kami tetap jalan ke kanan walaupun mereka ke kiri", imbuh Vera. 


Junaidy/88News

Baca Juga

Berita Terbaru