-->

Notification

×

Iklan

Akses Masih Terputus, Bea Cukai Lhokseumawe Salurkan Bantuan ke Bener Meriah

Selasa, 09 Desember 2025 | Desember 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-09T04:43:44Z
Akses Masih Terputus, Bea Cukai Lhokseumawe Salurkan Bantuan ke Bener Meriah

Lhokseumawe | 88News.id: Tim relawan Bea Cukai Lhokseumawe menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Gampong Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Senin (08/12/2025). 


Tim relawan dipimpin oleh Vicky Fadian, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Lhokseumawe. Dalam aksi kemanusiaan ini, tim turut didampingi relawan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Lhokseumawe, sebagai bentuk sinergi antarunit di lingkungan Kementerian Keuangan.


Bantuan disalurkan melalui Rahmania Foundation dan diterima oleh Irfan Abdullah dari lembaga tersebut, untuk selanjutnya didistribusikan ke wilayah-wilayah yang hingga kini masih terputus aksesnya. Salah satu akses yang terdampak adalah jalur Bener Meriah–Takengon, yang tidak dapat dilalui akibat kerusakan jembatan karena banjir dan longsor.


Adapun bantuan yang disalurkan meliputi beras, air mineral, mi instan, pampers, minyak goreng, ikan kemasan, biskuit, telur, pembalut wanita, serta lampu darurat. Seluruhnya merupakan kebutuhan yang dinilai mendesak bagi warga di lokasi bencana.


Kondisi di lapangan masih memprihatinkan. Terputusnya akses jalan membuat sebagian warga di kawasan Pondok Baru–Bener Meriah dan sekitarnya terpaksa berjalan kaki berhari-hari menuju daerah terdekat, seperti Bireuen dan Lhokseumawe, untuk mendapatkan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).


“Kami melihat langsung bagaimana sulitnya masyarakat mendapatkan logistik. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pegawai Kementerian Keuangan, dan kami berharap dapat meringankan beban warga hingga akses distribusi kembali terbuka,” ujar Vicky Fadian.


Pada kesempatan tersebut, Irfan menjelaskan bahwa Rahmania Foundation akan menjadwalkan pendistribusian lanjutan menuju titik-titik yang masih sulit dijangkau. 


Hingga kini, kebutuhan mendesak mencakup pangan, air bersih, perlengkapan bayi, bahan bakar, serta penerangan darurat mengingat banyak wilayah masih mengalami pemadaman listrik.

(Rel/Arm)

Berita Terpopuler

×
Berita Terbaru Update