Sebanyak 3 Desa Bersama WALANTARA Adakan Aksi Demo Ke Kantor Kehutanan XV Kabanjahe, Hentikan Penebangan Pohon Di Puncak Siosar -->

Sponsor

Sebanyak 3 Desa Bersama WALANTARA Adakan Aksi Demo Ke Kantor Kehutanan XV Kabanjahe, Hentikan Penebangan Pohon Di Puncak Siosar

Redaksi88News
Rabu

Foto : Pendemo dari 3 Desa didampingi DPD WALANTARA Karo saat adakan orasi


Kabanjahe | 88News.id: Tiga desa didampingi Wahana Lingkungan Hidup WALANTARA Kabupaten Karo adakan aksi demo ke Kantor Kehutanan XV Kabanjahe. Jalan Samura Kabanjahe, Rabu (3/4/2024) siang.


Pasalnya, warga keberatan dan khawatir atas kegiatan yang berlangsung di hulu ketiga desa, yang sudah berlangsung pada tahun lalu, yakni kegiatan penebangan pohon di puncak Siosar, dan terus berlangsung sampai saat ini, kegiatan hal ini membuat dampak berkurangnya kebutuhan air bersih bagi ketiga desa, yang disuarakan juru bicara demo, Robinson Purba dan Jesaya Pulungan di halaman kantor Kehutanan XV Kabanjahe.


Untuk itulah kami datang kemari (Kantor Kehutanan XV) untuk menyampaikan unek-unek yang ada menjadi percakapan warga masyarakat kurun waktu ada penebangan pohon di puncak, dan hal ini disampaikan kepada Wahana Lingkungan Hidup WALANTARA Kabupaten Karo, untuk menyampaikan keluhan tiga warga, desa Singa, Kutambelin dan Kacinambun, ujar Purba di hadapan ASN Kehutanan XV Kabanjahe dipimpin Ramlan Barus.


Lanjut Jesaya, agar pihak Kehutanan XV Kabanjahe menghentikan kegiatan diatas hulu desa  puncak Siosar tersebut, sebelum terjadi persoalan melebar.


Kepala UPT KPH Kabanjahe, Ramlan Barus, saat menjawab pertanyaan warga pendemo mengatakan, pihak ya sendiri tidak tahu ada kegiatan penebangan di puncak Siosar tersebut. Dan tegas mengatakan pihaknya tidak ada mengeluarkan ijin atau rekomendasi ke lembaga lain, apalagi hal yang berlaku di luar areal hutan.


Walau diluar kawasan hutan, pihaknya juga cari tahu, dan dapat info kegiatan tersebut dari BPHL Wilayah 2 Medan.


"Ijin yang dikeluarkan seluas 15,6 Ha, jadi kami tidak ada kaitan dengan penebangan pohon ini dan kami tidak ada wewenangan menghentikannya.


Lanjut warga melalui WALANTARA, terima kasih atas informasinya dan pihaknya akan berkordinasi dengan pihak penebang atau perwakilan di puncak agar menghentikan kegiatan tersebut menghindari kerugian ketiga desa dan merusak tatanan lingkungan hidup generasi warga, ujar Jesaya.


Penulis: Pangab

Baca Juga

Berita Terbaru