Kabanjahe | 88news.id : Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan akses layanan kesehatan. Nambak Sinukaban (69), merupakan warga Desa Lingga julu, Kecamatan Simpang empat, Kabupaten Karo yang turut merasakan betapa besar manfaat kehadiran JKN dalam kehidupannya.
Kacab BPJS Kesehatan Nora Duita Manurung dalam Keterangan Persnya, Senin (4/8) mengatakan sehari-harinya Nambak bekerja sebagai petani di desanya. Ia mengatakan sudah beberapa kali menggunakan JKN untuk berobat baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Selama ia menggunakan JKN tak pernah ada kendala. Semuanya lancar bahkan tanpa biaya tambahan sedikitpun. Petugas medis melayani dengan sepenuh hati dan selalu mengedukasi jika ada ketentuan-ketentuan administrasi yang mengalami perubahan.
Saat ditemui oleh Tim Awak media, ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Amanda Berastagi, Nambak menceritakan pengalaman ketika dirinya didiagnosa Hipoglikemia (rendah gula) dan komplikasi bronkitis. Penyakit tersebut membuatnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari, Senin (19/5).
“Sudah beberapa kali saya masuk rumah sakit, mungkin karena pengaruh usia juga. Penyakit ini disebabkan dulu saat asyik bekerja saya sering menunda makan, hal ini mungkin menyebabkan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh berkurang. Padahal kegiatan bertani membutuhkan tenaga yang lebih. Yang biasanya seharusnya makan siang pada pukul 12 saya baru makan siang pada pukul empat sore atau lima sore. Ketika tiba waktu makan malam sudah merasa tidak lapar lagi. Ya sudah saya lanjutkan istirahat, akhirnya tidak makan malam lagi. Saat usia muda memang belum terasa. Ketika sudah mulai menua saya merasakan dampaknya,” ujar Nambak.
Nambak dilarikan kerumah sakit karena secara tiba-tiba merasakan tubuhnya tak berdaya dan tidak bertenaga sama sekali, hingga tiba-tiba hilang kesadaran seperti mau pingsan. Pandangannya terasa berbayang dan semakin lama semakin gelap. Melihat hal ini anak Nambak dengan cepat membawa kerumah sakit.
“Puji Tuhan, setelah mendapatkan penanganan dari dokter dan petugas medis kondisi saya sudah mulai kembali seperti semula, meskipun masih ada rasa lemas karena belum sepenuhnya pulih. Saya merupakan peserta JKN dari segmen mandiri kelas tiga. Kami rutin membayar iuran agar ketika membutuhkan layanan kesehatan tidak terkendala dalam pengurusan administrasinya. Selama menjalani perawatan semuanya biaya ditanggung oleh JKN. Obat-obatan juga disediakan tanpa harus membeli di luar. Hanya menyiapkan biaya transportasi dan kebutuhan yang menjaga selama dirawat. Bagi kami tentu ini sangat membantu,” jelas Nambak.
Lebih lanjut Nambak mengatakan proses administrasi peserta JKN sekarang lebih mudah karena dengan membawa KTP, tidak perlu berkas lain. Selama kepesertaan aktif semuanya berjalan tanpa masalah.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Sebagai kepala keluarga, saya lebih tenang karena seluruh keluarga terlindungi oleh JKN. Selain mengidap penyakit rendah gula saya juga menderita bronkitis sejak lama. Ini juga yang menyebabkan harus rutin menjalani pengobatan. Sudah tidak bisa lagi menyepelekan penyakit,” kata Nambak.
Nambak berharap kepada seluruh generasi muda agar menjaga kesehatan rutin, kurangi konsumsi makanan cepat saji dan makan tepat waktu agar tidak seperti dirinya yang bolak balik harus masuk rumah sakit.
“Kesehatan itu mahal harganya, meskipun sekarang ada JKN kalau bisa jangan sakit cegah sejak dini. Biarlah iuran yang kita bayar setiap bulan digunakan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang sakit. Kita harus menjaga kesehatan karena penyakit sekarang muncul tak kenal usia,” tutup Nambak. (Calvin)